Home

Senin, 16 September 2013

Innalillahi, habib Munzir Al-Musawwa Meninggal

Pimpinan Majelis Rasulullah Jakarta
Almarhum pemimpin Majelis Rasulullah Habib Munzir Al-Musawwa yang meninggal pada Ahad sore (15/9), dipastikan akan dimakamkan di kompleks pemakaman Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selatan.
Menurut kerabat almarhum, Habib Jindan, almarhum akan dikebumikan di pemakaman tersebut usai salat Dzuhur. "Sehabis Dhuzur almarhum akan dimakamkan di kompleks pemakaman Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selatan," ujarnya saat memberikan informasi kepada jamaah Majelis Rasullah melalui pengeras suara di rumah duka, Komplek Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan.
Sebelum disemayamkan ke liang lahat, almarhum akan disalatkan terlebih dulu di Mesjid Al-Munawar. Setelah proses pemakaman, sambung Habib Jindan, malam harinya akan dilangsungkan tahlilan. "Tiga malam berturut-turut kita akan menggelar tahlilan," tukasnya.
Tahlilan rencananya akan digelar di Masjid Al-Munawar. Seusai mengumumkan prosesi pemakaman, Habib Jindan mendoakan almarhum bersama para jamaah Majelis Rosullah dan pelayat lainnya agar almarhum bisa tenang sekembalinya ke pangkuan Allah. "Agar Allah melimpahkan kesabaran kepada keluarga, dan jemaah sekalian," tuntasnya.
Majelis Rasulullah
Habib Munzir meninggal dunia usai menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta akibat sakit radang otak yang dideritanya. Dia sudah menjalani perawatan secara rutin dan sering kambuh-kambuhan. Menurut penuturan salah satu murid Habib Munzir, Habib Alaydrus, habib juga sering mengalami sesak napas. Masa kecil almarhum dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa. Ayahnya meninggal dunia tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat.
Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas, ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Sementara untuk nama Rasulullah SAW sengaja digunakan sebagai nama Majelisnya, yaitu Majelis Rasulullah SAW, agar apa-apa yang dicita-citakan oleh majelis taklim ini tercapai. Sebab ia berharap, semua jemaahnya bisa meniru dan mencontoh Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai panutan hidup.
Dentum mengkampanyekan shalawatan sebagaimana dilakukan majelis taklim yang dipimpin Habib tersebut, pada dasarnya juga menjadi semangat pada anggota pengajian Al-muhajirin Perumahan Tjitra Mas Residence. Hal ini ditandai dengan pengadaan seperangkat alat hadroh yang digunakan untuk melantunkan shalawat-shalawat nabi seperti dilakukan Majelis Rasulullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya