Home

Rabu, 19 Februari 2014

Cermin Diri Pada Orang Lain

Seringkali cara kita menghakimi hidup orang lain merupakan pantulan dari refleksi diri kita sendiri. Kita lihat ada anak muda yang begitu melejit karirnya, kita menuduh dia sombong, karena tanpa sadar kita memantulkan sendiri asumsi kita bahwa orang sukses itu pasti sombong. Kita lihat ada orang yang kaya raya, kita tuduh dia berbuat curang karena asumsi kita mana ada orang bisa kaya tanpa curang.
Kita lihat ada tetangga kita yang keluarganya aman dan damai, kita hamburkan cerita kemana2 betapa sang suami sesungguhnya telah memperbudak isterinya, sekali lagi, itu karena anggapan kita sendiri bahwa keluarga yg damai itu pasti karena suaminya otoriter dan sang isteri tak sanggup melawan. Kita temui kawan kita yang begitu disukai oleh boss karena kinerjanya yg luar biasa, kita mulai tuduh bahwa si boss bermain api dg kawan tsb.
Pendek kata, segala su'uzhan, buruk sangka, asumsi jelek maupun komentar kita thd orang lain seringkali hanya refleksi diri kita yg tak mampu bersaing, yang sering curang dalam berkarir, yang gemar mencari jalan pintas dan kasak-kusuk. Cara kita menghakimi orang lain adalah bentuk mekanisme pertahanan diri kita yang tidak bisa menerima fakta orang lain lebih baik dari kita.
Ada baiknya kita melakukan dua hal: pertama, bersihkan cermin diri kita sendiri agar pantulannya ke orang lain juga lebih bersih. Kedua, stop judging others. Berhentilah menghakimi hidup orang lain. Yakinlah, hidup anda juga luar biasa dan kepuasan itu datangnya bukan dg ngomongin orang lain tapi dg memberikan komitmen, pengabdian dan manfaat buat sesama.
Selamat membersihkan cermin diri. I love you all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya