Home

Selasa, 02 Februari 2016

Doa Nabi di Kala Hujan

Allahumma Shoyyiban Nafi’an
Musim hujan telah hadir di wilayah Tjitra Mas Residence desa Kalisuren, Tajurhalang, Bogor. Ketika musim kemarau, masyarakat seringkali melafalkan doa minta hujan, bahkan dibarengi dengan shalat istisqa. Seketika musim hujan datang, ternyata guyuran hujan tidak selamanya menguntungkan banyak orang karena dapat berimbas pada banjir dan kerugian yang lain.
Dulu pernah terjadi musim kemarau di masa Rasulullah. Kebanyakan orang datang menghampiri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan meminta agar Nabi memohon kepada Allah agar hujan diturunkan.
Tak lama kemudian, hujan turun dengan lebatnya membasahi lingkungan penduduk. Begitu kencangnya maka berakibat rumah-rumah penduduk banyak yang roboh, pepohanan bertumbangan, dan binatang ternak pun ikut menderita. Melihat malapetaka ini, mereka mengadu kepada Rasul agar hujan musibah itu segera dihentikan. Atas dasar permintaan itu, Nabi berdo’a, “Allâhumma hawâlainâ wa lâ ’alainâ (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami),” HR Bukhari.
Hadis riwayat lain al-Bukhari menyebutkan bahwa: “Sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat hujan berdo’a: Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat (Allahumma shoyyiban nafi’an).”
Hadits ini menunjukan bahwa ketika hujan turun, Nabi SAW senantiasa meminta agar hujan yang diturunkan Allah SWT menjadi hujan rahmat, hujan yang membawa berkah, bukan hujan musibah. Do’a ini dibaca Nabi kisaran dua atau tiga kali berdasarkan riwayat yang disampaikan Ibnu Majah.
Di saat musim hujan seperti sekarang ini, do’a di atas penting untuk dibaca. Semoga hujan musim hujan kali ini membawa kemaslahatan bagi kita bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya