Home
▼
Jumat, 12 Februari 2016
Nabi Digertak Orang Berjenggot dan Jidat Hitam
Fenomena munculnya pria berjenggot lebat, celana cingkrang, dan tanda hitam bekas di dahi dengan kebiasaan menggertak kepada sesama ternyata sudah ada sejak zaman Nabi. Bahkan yang menjadi sasaran gertakan pria itu adalah Nabi Muhammad SAW itu sendiri.
Alkisah, seorang pria berjenggot lebat tiba-tiba menggertak Rasulullah SAW saat beliau membagi-bagikan emas kepada sejumlah kalangan. pria itu bersikap tidak terpuji kepada Rasulullah karena merasa tidak kebagian jatah dan mengganggap Rasulullah SAW tidak berbuat adil.
Pria berjenggot lebat ini bernama Hurqush bin Zuhair al-Tamimi yang lebih dikenal dengan sebutan Dzul Khuwaishirah al-Tamimi. Ia meminta agar Rasulullah SAW bersikap adil kepada seluruh sahabatnya dengan memberikan bagian secara merata, tidak pilih kasih.
“Wahai Muhammad, berbuatlah adil !,” gertak Dzul Khuwaishirah.
“Celakalah kamu, siapalah lagi yang akan berbuat adil jika aku saja dipandang tidak adil?” timpal Rasulullah SAW.
Gertakan Dzul Khuwaishirah kepada Rasulullah SAW ini dipandang sangat tidak sopan dan lancang sekali sehingga membuat para sahabat lainnya marah, tak terkecuali sahabat Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid.
Karena tidak terima Rasulullah diperlakukan seperti itu, kedua sahabat yang dikenal gagah pemberani itu ingin membunuhnya. “Wahai Rasulullah, biarkan kupenggal saja lehernya.” Rasulullah menjawab; “Biarkan saja!”
Dzul Khuwaishirah meninggalkan Rasulullah, dan Rasulullah bersabda; “Akan lahir dari keturunan orang ini kaum yang membaca Al-Qur’an, tetapi tidak sampai melewati batas tenggorokannya (tidak memahami substansi misi-misi Al-Qur’an, dan hanya hafal di bibir saja). Mereka keluar dari agama Islam seperti anak panah tembus keluar dari (badan) binatang buruannya. Mereka memerangi orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala. Kalau aku menemui mereka, niscaya akan kupenggal lehernya seperti kaum ‘Ad.” (HR. Muslim pada Kitab Az-Zakah, bab al-Qismah).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW bersabda; “Mereka sejelek-jeleknya makhluk, bahkan lebih jelek dari binatang. Mereka tidak termasuk dalam golonganku, dan aku tidak termasuk dalam golongan mereka.”(HR. Shahih Muslim).
Menurut Imam Nawawi, Dzul Khuwaisir berjidat hitam, kepalanya botak, bersorban, tinggi gamisnya setengah kaki, dan bejenggot panjang. Jidat yang hitam berasal dari bertemunya jidat dengan lantai kala sholat. Menurut para ulama, kedua hadits ini menjelaskan bahwa Dzul Khuwaishir akan memiliki keturunan yang meski pun rajin sholat, baik wajib maupun sunah, dan membaca Al Qur’an, namun cara berfikir dan perilakunya sama sekali tidak Islami. Mereka dengan mudah mengkafirkan orang lain yang tidak sefaham dengan mereka.
Tragedi Khawarij
Prediksi yang disabdakan Rasulullah tersebut terbukti, pada tahun ke 40 H dengan dibunuhnya Ali bin Abi Thalib. Yang membunuhnya adalah Abdur-Rahmân bin Muljam al-Tamimi. Bukan orang Yahudi atau Kristen. Orang ini setiap hari puasa, setiap malam shalat malam, hafal Qur’an, namun, pemahamannya tentang agama kurang menguasai secara utuh.
Mereka mengkafirkan Sayyidina Ali, golongan anak yang pertama masuk Islam, menantu Rasulullah, termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga (al-‘asyratul mubassyiriina biljannah), yang memenangkan perang Khaibar, karena menerima hukum hasil musyawarah pada peristiwa tahkim (berdamai) dengan Gubernur Syam Muawiyah. Karena tidak berhukum dengan Al-Qur’an, maka kafir dan halal dibunuh. Ini persis seperti yang diprediksikan oleh Nabi SAW.
Orang-orang yang ekstrem atau radikal di awal-awal Islam ini masuk golongan khawarij. Khawarij dianggap sebagai sekte radikal karena sekte ini mengkafirkan semua orang yang berdamai atas kasus pembunuhan Utsman bin Affan, seperti Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, dan lain sebagainya.
Selain itu, selama sekte ini tumbuh dan berkembang pada zaman pemerintahan Bani Umayyah, sekte ini menjadi oposisi pemerintah dengan militansi luar biasa dan nekat, sehingga meski hanya berkekuatan 80 orang, mereka berani melawan penguasa. Jika di antara mereka ada yang tewas, mereka menganggapnya syahid. Sekte ini kemudian terpecah menjadi beberapa sekte, di antaranya Al-Azariqah, al-Ibadiyah, an-Najdat, dan Ash-Shufriyah. Yang paling ekstrim adalah sekte Al-Azariqah karena kelompok ini menganggap orang di luar Khawarij adalah kafir.
Nah, sekarang yang model begini mulai banyak. Orang-orang, organisasi atau pesantren yang mengajarkan radikalisme atau ekstrem. Menganggap orang yang tidak sepaham sebagai ahli bid’ah, sesat, kafir dan ahli neraka. Mereka tidak mengenal toleransi.
Orang-orang yang berpikir ektrem atau radikal bermunculan. Berbagai tragedi kekerasan, bom bunuh diri terjadi di mana-mana termasuk di Indonesia. Sudah banyak yang ditangkap dan diesksekusi, namun tetap saja ada generasi penerusnya. Kini ada organisasi ISIS yang ingin mendirikan negara Islam. ISIS didirikan oleh Abu Bakar Al-Baghdadi. ISIS merupakan sempalan dari Al-Qaedah, pimpinan Usamah bin Laden. Mereka ingin mendirikan khilafah, negara Islam. Siapa saja yang tidak setuju dibunuh. Tentu saja ini bertentangan dengan ajaran Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya