Home
▼
Senin, 27 Juni 2016
Sifat Wajib dan Jaiz Nabi - Rasul
Pengajian Ba'da Subuh 19 Ramadhan 1437 H
وَيَجِبُ فِى حَقِّ الرُّسُلِ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الصِّدْقُ وَضِدُّهُ الْكِذْبُ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّـهُمْ لَوْ كَذَبُوا لَكَانَ خَبَرُ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالى كَاذِبًـاوَهُوَ مُحَالٌ
وَيَجِبُ فِى حَقِّهِمْ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الأَمَانَـةُ وَضِدُّهَـا الْخِيَانَةُ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُمْ لَوْ خَانُوا بِفِعْلٍ مَحَرَّمٍ أَوْ مَكْرُوهٍ لَكُـنَّا مَأْمُرِيْنَ بِمِثْلِ ذلِكَ وَلاَ يَصِحُ أَنْ نُؤْمَرَ بِمُحَرَّمٍ أَوْ مَكْرُوْهٍ.
وَيَجِبُ فِى حَقِّهِمْ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ تَبْلِيْغُ مَا أُمِرُوْا بِتَبْلِـيْغِهِ لِلْخَلْقِ وَضِدُّهُ كِتْمَانُ ذلِكَ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُمْ لَوْ كَتَمُوْا شَيْأً أُمِرُوْا بِتَبْلِـيْغِهِ لَكُـنَّا مَأْمُرِيْنَ بِكِتْمَانِ الْعِلْمِ وَلاَ يَصِحُ أَنْ نُؤْمَرَ بِهِ لأَنَّ كَاتِمَ الْعِلْمِ مَلْعُوْنٌ.
وَيَجِبُ فِى حَقِّهِمْ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الْفَطَانَـةُ وَضِدُّهَا الْبَلاَدَةُ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُ لَو انْتَفَتْ عَنْهُمْ الْفَطَانَةُ لَمَا قَدَرُوْا أَنْ يُقِِيْمُوْا حُجَّـةً عَلى الخَصْمِ وَهُوَ مُحَالٌ لأَنَّ الْقُرْأنَ دَلَّ فِى مَوَاضِعَ كَثِيْرَةٍ عَلَى اِقَامَتِهِمْ الْحُجَّةَ عَلى الْخَصْمِ
وَالْجَائِزُ فِى حَقِّهِمْ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الأَعْرَاضُ الْبَشَرِيَّةُ الَّتِى لاَ نُؤْدِى اِلى نَقْصٍ فِى مَرَاتِبِهِمْ الْعَلِيَةِ كَالْمَرَضِ وَنَحْوِهِ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ مُشَاهَدَتُهَـا بِهِمْ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ
Dan wajib dalam haq para Rasul sifat As-Shiddiq (الصديق) yang berarti jujur. Dan lawan dari sifat jujur adalah Al-kidzb (الكذب) berupa bohong. Dalil atas sifat ini adalah jikalau para Rasul berbohong maka adanya Allah atau berita tentang Allah itu bohong. Dan itu jelas mustahil.
Dan wajib dalam haq para Rasul sifat Al-Amanah (الأمانة) yang berarti dapat dipercaya. Dan lawan dari sifat Al-khiyanat (الخيانة) berupa berhianat. Dalil atas sifat ini yaitu jikalau para Rasul berhianat dengan berbuat yang diharamkan atau dimakruhkan, maka kita semua itu diperintah dengan seumpama itu. Dan tidak benar bahwa kita telah diperintahkan terhadap perbuatan yang diharamkan atau dimakruhkan.
Dan wajib dalam haq para Rasul sifat Tablig (تبليغ) yaitu menyampaikan perkara yang telah diperintahkan terhadap mereka untuk menyampaikannya kepada makhluk. Dan lawannya yaitu sifat kitman (كتمان) berarti menutup-nutupi. Dalil atas sifat ini yaitu sesungguhnya jikalau para Rasul menutup-nutupi suatu perkara yang telah diperintahkan untuk disampaikan, mestinya kita juga disuruh untuk menyembunyikan. Dan itu tidaklah benar karena sesungguhnya orang-orang yang menutup-nutupi pengetahuan itu dilaknat.
Dan wajib dalam haq para Rasul sifat Al-fathonah (الفطانة) yang berarti cerdas. Dan lawannya yaitu sifat Al-biladah (البلادة) yang artinya bodoh. Dan dalil atas ini yaitu sesungguhnya jikalau para Rasul tidak memiliki kecerdasan maka mereka tidak berkuasa membuat hujjah terhadap para lawan atau musuh. Dan itu mustahil. Karena Al-Qur’an menunjukan dalam banyak tempat atas menegakannya para Rasul terhadap hujjah kepada lawan/musuh.
Dan jaiz atau boleh dalam haq para Rasul yaitu sifat Al-a’rod Al-Basyariyah (الأعراض البشرية) yaitu sama kelihatan secara manusiawi yang tidak menimbulkan kekurangan pada martabat para Rasul seperti sakit dan lain-lainnya. Dalil atas ini yaitu terbuktinya sifat penampakan manusiawi pada para Rasul Alaihi sholatu wassalam.
Penjelasan:
1. Kisah Nabi Muhammad sebagai orang yang sangat jujur, sehingga disebut "Al-Amin" di masa sebelum mendapatkan kewahyuan
2. Kisah Nabi Sam'un Al-Ghazi yang menjadi asbabun nuzul turunnya malam Lailatul Qadar (Surat A-Qadr), setimpal dengan malam 1.000 bulan 83 tahun). Peristiwa ini seiring amal yang tidak putus-putus dilakukan oleh Nabi Sam'un Al-Ghazi.
3. Kisah kesedihan Nabi Muhammad ketika ditinggal meninggal istrinya, Khadijah, dan paman yang selama hidup merawat Nabi bernama Abu Thalib. Kesedihan demikian menjadi bagian dari sifat manusiawinya Nabi, sehingga dihibur oleh allah dengan peristiwa isra' mi'raj pada tahun kesepuluh kenabian.
4. Kisah pertemuan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim dalam peristiwa isra' mi'raj dimana Nabi Ibrahim menyampaikan salam untuk Umat Nabi Muhammad dan berpesan untuk memperbanyak tanaman di surga, dengan mengucapkan "Subhanallah Alhamdulillah La ilaha illallah Allahu Akbar". Oleh karena itulah umat muslim senantiasa mengucapkan salam shalawat kepada Nabi Ibrahim alaihis salam.
TMR Kalisuren, 24 Juni 2016 (19 Ramadhan), Pukul 05:10 – 06:00 WIB
Kitab Tijan Durori fasal Sifat Wajib dan Jaiz Para Rasul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya