Home
▼
Rabu, 02 Maret 2016
Tafsir Jalalain Surat Ali-Imran Ayat 15-20
Masjid Al-Muhajirin Tjitra Mas Residence, 28 Pebruari 2016. Oleh Ustadz Muh. Khamdan, MA.Hum
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُُ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجُ مُّطَهُّرَةُ وَرِضْوَانُ مِّنَ اللهِ وَاللهُ بَصِيرُ بِالْعِبَادِ
15) Artinya: Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya.
Allah ta’ala memberitakan tentang hal itu yaitu bahwasanya orang-orang yang bertakwa kepada Allah yang menegakkan penghambaan hanya kepadaNya maka bagi mereka kesena-ngan yang lebih baik dari semua kenikmatan itu. Mereka akan mendapatkan berbagai bentuk kebaikan dan kenikmatan yang abadi yang belum pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam benak seorang manusia pun. Dan bagi mereka keridhaan Allah yang merupakan perkara yang paling agung dari segala sesuatu, bagi mereka istri-istri yang suci dari segala kekurangan dan cacat, akhlak mereka baik, bentuk mereka sangat sempurna, karena peniadaan itu berkonsekuensi kepada hal yang bertentangan dengannya, oleh karena itu kesuciannya dari kekurangan menunjukkan kepada kesempurnaannya.
(وَاللهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد) “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”; maka Allah memudahkan setiap orang itu kepada apa yang telah diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia maka Allah memudahkan mereka dalam beramal untuk negeri yang abadi tersebut dan mereka menjadikan kehidupan dunia ini dan segala hal yang ada padanya untuk membantunya dalam beribadah kepada Allah dan taat kepadaNya. Sedangkan orang-orang yang sengsara dan yang berpaling maka Allah membiarkan mereka melakukan perbuatan orang-orang yang sengsara dan mereka ridha terhadap kehidupan dunia, senang padanya serta mereka menjadikannya sebagai tempat menetap mereka.
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآإِنَّنَآءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
16)Yaitu) orang-orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Orang-orang yang ilmunya mendalam itu adalah ulama dan ahli iman, di mana mereka bertawasul dengan keimanan mereka itu kepada Tuhan mereka demi ampunan dosa-dosa mereka dan pemeliharaan mereka dari siksa neraka. Hal-hal yang seperti ini adalah di antara sarana yang dicintai oleh Allah dari seorang hamba yang bertawassul kepada Tuhannya dengan apa yang telah Dia karuniakan kepada hamba tersebut berupa keimanan dan amal-amal shalih hingga penyempurnaan kenikmatan atas dirinya yaitu dengan memperoleh pahala yang sempurna dan penghindaran dari siksaan.
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِاْلأَسْحَارِ
(17)” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
Allah mensifati orang yang bertakwa dengan sebaik-baik sifat yaitu, dengan kesabaran, yang artinya adalah: pengendalian diri berdasarkan perkara yang dicintai oleh Allah demi mengharap keridhaanNya, mereka bersabar atas ketaatan kepada Allah, bersabar dalam meninggalkan maksiat kepadaNya dan bersabar atas takdir-takdir Allah yang menyakitkan, dan bersabar dengan sifat jujur dalam segala perkataan maupun kondisi yaitu kesesuaian antara lahir maupun batin, tekad yang benar dalam menempuh jalan yang lurus, dan dengan sifat patuh yang artinya ketaatan yang terus menerus disertai dengan kekhusyu’an dan ketundukan, juga dengan memberi nafkah pada jalan-jalan kebajikan, kepada para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan, dan dengan permohonan ampunan khususnya diwaktu sepertiga malam yang terakhir, karena mereka memanjangkan shalat mereka hingga waktu sahur lalu mereka tetap dalam hal itu seraya memohon ampun kepada Allah.
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
(18) “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan (yang berhak di-sembah) melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga me-nyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Mahaperkasa lagi Maha bijaksana.
Ini adalah persaksian paling mulia yang bersumber dari Raja Yang Maha Agung, dan dari para malaikat serta orang-orang yang berilmu, atas suatu perkara yang paling mulia yang disaksikan yaitu pengesaan Allah dan penegakanNya akan keadilan. Itu semua mengandung persaksian atas seluruh syariat dan seluruh hukum-hukum pembalasan, karena syariat dan ajaran itu dasar dan pondasi-nya adalah tauhidullah dan pengesaanNya dengan ibadah dan pengakuan akan keesaanNya dalam sifat-sifat keagungan, kesombongan, kebesaran, keperkasaan, kuasa dan kemuliaan, juga dengan sifat kedermawanan, kebajikan, kasih sayang, perbuatan baik, keindahan, dan dengan kesempurnaanNya yang mutlak yang tidak dapat dihitung oleh seorang pun dari makhluk untuk meliputi sedikit pun darinya atau mereka mencapainya atau mereka sampai kepada sanjungan atasNya. Dan ibadah-ibadah yang syar’i dan muamalah serta hal-hal yang mengikutinya, perintah maupun larangan, semua itu adalah keadilan yang tidak ada kezhaliman padanya, kesewenang-wenangan dalam keadaan apapun, bahkan semua itu berada pada puncak dari hikmah dan kepastian, serta balasan terhadap amalan-amalan shalih maupun buruk, semua itu adalah keadilan.
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ اْلإِسْلاَمُ وَمَااخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَاجَآءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِئَايَاتِ اللهِ فَإِنَّ اللهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
(19) Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya.
Allah ta’ala memberitakan, Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah” maksudnya, agama yang mana Allah tidak memiliki agama selainnya dan tidak pula diterima se-lainnya adalah ” Islam,” yang artinya ketundukan kepada Allah semata, secara lahir maupun batin dengan apa yang disyariat-kanNya melalui lisan rasul-rasulNya.
فَإِنْ حَآجُّوكَ فَقُل أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ للهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ وَقُل لِّلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَاْلأُمِّيِّينَ ءَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَّإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاَغُ وَاللهُ بَصِيرُبِالْعِبَادِ
(20) Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah, ‘Aku menyerahkan diriku kepada Allah, dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.’ Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, ‘Apakah kamu (mau) masuk Islam. ‘Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya.
Ketika Allah menjelaskan bahwa agama yang benar di sisiNya adalah Islam, dan ahli kitab itu telah berdialog dengan Nabi a dengan perdebatan dan hujjah telah tegak atas mereka tetapi mereka membangkang terhadapnya, maka Allah memerintahkan kepada NabiNya pada kondisi itu agar berkata dan membe-ritakan bahwasanya ia telah berserah diri lahir maupun batin kepada Allah, dan bahwa orang-orang yang mengikutinya juga tetap sepakat dengannya dalam ketundukan yang tulus. Dan agar beliau berkata kepada manusia seluruhnya, dari ahli Kitab dan orang-orang yang ummi -orang-orang yang tidak memiliki kitab dari bangsa Arab- dan selain mereka apabila mereka berserah diri maka mereka berada di atas jalan yang lurus, petunjuk dan kebenaran. Dan apabila kalian berpaling maka perhitungan kalian hanya pada Allah, sedang saya tidak ada tugas kecuali menyampaikan saja, dan telah saya sam-paikan kepada kalian dan telah saya tegakkan hujjah atas kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya