Home

Jumat, 30 Agustus 2013

Belajar Membaca Qur'an Tiap Ahad Subuh

Nabi Muhammad [Saja] Baru Belajar Qur'an Usia 40 Tahun
Imam Bukhari, meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Aisyah Radhiyallahu Anha berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan baik dan lancar, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan, maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Muslim, dari Umamah Al-Bahili Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yang membaca dan mengamalkannya) ”
Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah rumah Allah (masjid) dalam rangka membaca Kitabullah (Al-Qur’an), mempelajari serta mengajarkannya di antara mereka, melainkan akan turun ketenangan dan ketentraman kepada mereka. Mereka akan dipenuhi oleh rahmat dan para malaikat akan senantiasa mengelilingi mereka serta Allah akan menyebut nama mereka di sisi para malaikat.”(HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Al-Qur’an akan datang pada Hari Kiamat seraya memohon, ‘Ya Rabb! Hiasilah ia (pembaca Al-Qur’an), maka Allah-pun memakaikan mahkota kemuliaan. Lalu ia berkata lagi, ’Tambahkan ya Allah!’ Maka Allah-pun memakaikan perhiasan kemuliaan. Iapun meminta lagi, ’Ridhailah ia ya Allah’. Lalu Allah-pun meridhainya. Lalu ia berkata, bacalah dan perbaikilah bacaanmu, dan setiap ayat akan ditambahkan satu kebaikan.”(HR. At-Tirmidzi dan hadits ini hasan)
Menyadari hal itulah, maka jamaah subuh Mushola Al-Muhajirin mengadakan kegiatan belajar mengaji Al-Qur’an setiap Ahad subuh, yang akan dimulai pada 1 September besok. Tidak ada keterlambatan dalam hal belajar membaca Al-Qur’an karena sesungguhnya Nabi Muhammad baru belajar tentang Al-Qur’an justru diusia 40-an tahun.

Senin, 26 Agustus 2013

Agustus, Bulan Gratis Vitamin A

Dapat Diperoleh di Bidan, Puskesmas, dan RS
Pemberian Vitamin A gratis sedang dilakukan di Posyandu dan klinik kesehatan terdekat dengan Perumahan Tjitra Mas Residence. Jangan ragu untuk membawa Balita Anda agar mendapatkan Vitamin A yang menjadi program pemerintah di bulan Agustus.
Manfaat Vitamin A banyak sekali berhubungan dengan mata. Tapi sebenarnya, Vitamin A juga memiliki banyak manfaat lain. Vitamin A merupakan Vitamin yang larut dalam lemak. Didalamnya terdapat senyawa seperti retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Retinol adalah senyawa yang memiliki peran paling banyak dalam tubuh.
Berikut ini adalah beberapa manfaat Vitamin A:
Vitamin A sangat berperan dalam pembentukan indera penglihatan. Vitamin ini akan membantu mengubah sinyal molekul dari sinar atau cahaya yang diterima retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak. Vitamin A memainkan peranan penting dalam meningkatkan penglihatan pada malam hari dan membantu mata dalam menyesuaikan terhadap perubahan cahaya.
Vitamin A melindungi tubuh dari infeksi organisme asing seperti bakteri patogen. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih dan antibodi di dalam tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa toksin ataupun serangan mikroorganisme parasit.
Vitamin A adalah nutrisi penting untuk mendukung pengobatan dan pencegahan berbagai jenis penyakit.
Vitamin A atau retinol dipercaya mempunyai dampak positif meningkatkan pertumbuhan dan imunitas.
Vitamin A membuat sel-sel mukosa (lendir) dan kulit menjadi sehat. Selaput mukosa yang sehat dan tetap lembab dapat menjaga kerusakan sel. Kurangnya kelembaban mendorong penyakit menular. Sel-sel mukosa sehat sangat penting untuk mencegah kanker. Vitamin A mampu melawan kanker dengan menekan pertumbuhan DNA dalam sel-sel kanker. Hal ini termasuk mengurangi pertumbuhan tumor dalam kanker dan mencegah pertumbuhan sel-sel leukemia. Vitamin A terutama sangat membantu dalam menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus penyakit pernapasan, campak, bahkan HIV dapat dihambat pertumbuhannya jika cukup mengkonsumsi Vitamin A. Orang yang menderita penyakit yang disebabkan virus sering kekurangan Vitamin A. Vitamin A yang memadai sangat baik untuk membangun pertahanan tubuh, sehingga membuat pemulihan lebih cepat.
Vitamin A memainkan peranan penting dalam mencegah stroke. Penderita stroke sangat dianjurkan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya Vitamin A.
Vitamin A bersama minoxidil dapat membantu dalam mengobati kebotakan. Vitamin A dapat mengurangi keriput dan melindungi kulit dari kerusakan sinar matahari. Selain itu, beberapa dari derivatif Vitamin A dapat membantu mengobati psoriasis.
Vitamin A sangat penting untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan karena mampu meningkatkan kekuatan sel darah putih dan memperkuat sistem reproduksi dan tulang.
Ada beberapa gejala dan tanda yang dapat dikenali jika seseorang kekurangan Vitamin A. Gejala tersebut diantaranya mengalami rabun senja atau kesulitan saat melihat di malam hari, peradangan kulit hingga menjadi infeksi, hingga anemia.
Selain itu, kekurangan Vitamin A juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan tulang dan gigi, hingga syaraf. Hal tersebut bisa berdampak pada kerusakan gigi, perubahan bentuk tulang hingga mengakibatkan kelumpuhan.
Dengan segala manfaat yang terkandung didalamnya, Ayo bawa Balita anda untuk mendapatkan asupan Vitamin A di Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, maupun klinik bidan. Jadikanlah Balita Anda memiliki mata yang sehat dan tumbuh secara kuat.

Gratis Tambah Daya PLN

PLN Berikan Layanan Gratis Sampai 31 Agustus 2013
PLN memberikan layanan tambah daya listrik gratis biaya penyambungan (BP) bagi pelanggan listrik PLN di seluruh Indonesia. Pelanggan dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA masing-masing diberi kesempatan untuk menaikkan daya listriknya ke 1.300 VA hingga 3.500 VA. Layanan tambah daya gratis BP ini berlaku hingga 31 Agustus 2013.
Layanan tambah daya gratis BP diperuntukkan bagi pelanggan listrik pasca bayar dan listrik pintar (prabayar). Khusus bagi pelanggan listrik pintar (prabayar) selain bebas biaya penyambungan, pelanggan juga tidak dikenakan Uang Jaminan Langganan (UJL). Pelanggan listrik pintar yang melakukan tambah daya hanya perlu membeli token (pulsa) awal minimal Rp 5.000,-. Sedangkan bagi pelanggan pasca bayar dikenakan UJL yang besarnya sesuai tarif yang berlaku di daya baru sesuai kenaikan.
Promosi tambah daya gratis biaya penyambungan ini dilakukan dalam rangka menyambut Idul Fitri 1434 Hijriyah, tahun 2013 Masehi. PLN mempertimbangkan aspek kenyamanan saat keluarga dan masyarakat bersilaturahmi merayakan lebaran. Sehingga PLN memberi kesempatan berupa bebas biaya penyambungan bagi pelanggan yang ingin menambah daya listrik bila merasa kebutuhan listriknya meningkat.
Untuk mendaftar tambah daya tidak perlu datang ke kantor PLN. Pelanggan cukup menghubungi call center PLN lewat telepon di nomor 123 (melalui telepon tetap) atau (kode area)123 (melalui seluler). Disamping itu juga bisa mendaftar dengan cara online melalui website www.pln.co.id. Dengan demikian, diharapkan pelanggan semakin merasakan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan dalam berurusan dengan PLN.
PLN sendiri berharap, layanan tambah daya gratis ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh semakin banyak pelanggan sehingga mereka dapat menggunakan listrik dengan lebih nyaman. Sumber: http://www.pln.co.id/?p=8689

Bagian 1: Kajian Kitab Taqrib Matan Abu Syuja'

Mushola Al-Muhajirin, 25 Agustus 2013, 20:30 WIB
بسم الله الرحمن الرحيم
الحَمْدُ لله رَبِّ العَالمِيْن وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين. قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمه الله تعالى ، سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى ، أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمه الله عليه ورضوانه ، في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز ليقرب على المتعلم درسه ويسهل على المبتدئ حفظه ، وأن أكثر من التقسيمات وحصر الخصال فأجبته إلى ذلك ، طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.
Terjemahnya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam,semoga shalawat Allah selalu tercurahkan kepada tuan kita Muhammad Nabi yang Ummi, kepada keluarganya yang suci-suci dan kepada para sahabat-sahabatnya semua. Al-Qadli Abu Suja’ yaitu Ahmad bin al-Husain bin Ahmad al-Ashfahani semoga Allah Ta’ala selalu merahmatinya berkata;
Sebagian kawan-kawanku semoga Allah Ta’ala selalu menjaga mereka, meminta kepadaku agar aku menyusun sebuah ringkasan dalam masalah fiqih sesuai dengan madzhab al-Imam asy-Syafi’i semoga Allah selalu merahmati dan meridlainya , dalam sebuah kitab yang sangat ringkas dan simple agar mudah dipelajari oleh para pelajar dan gampang dihafalkan oleh orang-orang yang masih dalam taraf awal. (Mereka juga memintaku) agar aku memperbanyak tentang pembagian-pembagian (tentang hukum-hukum fiqih) dan memperjelas beberapa tingkah (seperti yang wajib dan yang sunah).
Maka aku mengabulkan permintaan kawan-kawanku tersebut, untuk mencari pahala dan mengharapkan pertolongan dari Allah Ta’ala agar ditunjukkan pada kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki-Nya dan Dia adalah Dzat Yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui terhadap hamba-hamba-Nya.
Penjelasan
Penyusun mengawali penulisan kitab Taqrib ini dengan menyebut Bismillahirrahmanirrahim sebagaimana pada al-Qur’an al-Karim yang terdapat di dalam mushaf, juga karena beliau mengamalkan hadits Nabi shalallahu’alaihi wasallam yang menyatakan: كل أمر ذي بال لا يبتدأ ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع. رواه السيوطي في جمع الجوامع
Setiap perkara yang baik yang tidak di awali dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka perkara tersebut akan terputus. Hadits ini diriwayatkan oleh imam as-Suyuthi di dalam kitab Jam’u al-Jawami’.
Penyusun kitab Taqrib kemudian mengawali penulisan kitabnya dengan menyampaikan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam sebagai wujud ketaatan dan pengamalan dari firman Allah Ta’ala pada surat al-Ahzab ayat 56; إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Shalawat dari Allah Ta’ala maksudnya adalah rahmat, dari malaikat maksudnya adalah istighfar, dan dari yang selainnya maksudnya adalah doa. (Lihat, Hasyiyyah al-Baijuri juz 1 hlm 19).
Maksud dari keluarga-keluarga Nabi shalallahu’alaihi wasallam (Aalihi ath-Thahirin) adalah orang-orang mukmin yang berasal dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib sesuai yang telah disampaikan oleh al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah. (Lihat, Hasyiyyah al-Baijuri juz 1 hlm 22).
Mualif (peyusun) kitab ini adalah al-Alim al-Allamah al-Abid ash-Shalih al-Imam al-Faqih al-Qadli Syihab al-Millah Ahmad bin al-Husain bin Ahmad al-Ashfahani. Dalam satu riwayat beliau dilahirkan pada tahun 443 H di kota Isbahan salah satu kota yang ada di Persia atau Iran saat ini.
Madzhab fiqih yang dijelaskan dalam Kitab Taqrib adalah menganut Mazhab Syafi’i. Mazhab sendiri dari segi bahasa maknanya adalah nama untuk tempat bepergian, makna ini kemudian digunakan untuk menyebut jalan (metode) yang digunakan oleh seorang Imam dalam upaya penggalian hukum, istilah ini adalah merupakan bentuk dari majaz isti’arah.
Peletak dasar madzhab Syafi’iyyah adalah al-Imam al-Mujtahid Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin al-Abbas bin Utsman bin Syafi’. Beliau dilahirkan di kota Gaza di negara Palestina pada tahun 150 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 767 Masehi. Menurut riwayat lain, al-Imam asy-Syafi’i dilahirkan dikota Asqalan, menurut riwayat lain di kota Mina, dan menurut riwayat lain di negara Yaman.

Musyawarah Kerja Pengurus Mushola Al-Muhajirin

Laporan Tahunan dan Penyusunan Program Setahun Ke Depan
Dalam rangkaian refleksi perjalanan setahun pengurus Mushola Al-Muhajirin, diselenggarakan musyawarah penyusunan program kerja untuk menyamakan persepsi tentang kegiatan setahun ke depan, sekaligus pembuatan laporan kegiatan.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus ini berlangsung setelah pengajian rutin malam Senin usai dilaksanakan pembukaannya (Ahad, 25/8). Musyawarah dibuka oleh ketua pengurus Mushola, Ustadz Taufiq yang sekaligus menjabat sebagai seksi keagamaan RT 4/1 Desa Kalisuren, Tajurhalang-Bogor.
Dalam sambutannya, Ustadz Taufiq menyampaikan bahwa laporan kegiatan tahunan yang sudah disusun merupakan salah satu elemen penting yang harus dilaksanakan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan satuan kerja dan tolak ukur kinerja, yang pada akhirnya akan menjadi titik tolak perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.
Salah satu rencana yang dibahas dalam musyawarah tersebut adalah program pengadaan alat rebana hadrah untuk menggerakkan kegiatan jamaah bapak-bapak menyalurkan kreativitas seni. Hal ini juga untuk memancing kalangan jamaah anak-anak dan remaja semakin meningkatkan semangat persatuan dan aktivitasnya memakmurkan mushola yang nantinya akan diresmikan sebagai masjid. Selain itu, pengadaan alat rebana hadrah akan dikampanyekan sebagai budaya islami di setiap kegaiatan hajatan warga agar tidak dimonopoli hiburan orkes dan layar tancap yang seolah membudaya di masyarakat sekitar Permahan Tjitra Mas Residence.
Diharapkan hasil rekomendasi dari musyawarah ini dapat diimplementasikan dalam kegiatan kerja di masing-masing koordinator, baik koordinator remaja, koordinator pengajian, koordinator pembangunan, maupun koordinator kesejahteraan.

Jumat, 23 Agustus 2013

Mengawali Pengajian Rutin Malam Senin Jamaah Al-Muhajirin

Pembahasan Fiqih Kitab Taqrib
Melanjutkan kegiatan pengajian rutin bapak-bapak jamaah Al-Muhajirin yang sejak 2011 sudah dilakukan setiap malam senin, maka pengajian akan kembali dilanjutkan malam senin besok (25/8).
Rencananya, pengajian akan membahas kajian fiqih dengan Kitab Matan Al-Ghayah wat Taqrib atau dikenal dengan Kitab Taqrib karangan Imam Abi Suja’ sehingga kitab ini juga sering disebut Matan Abi Suja'.
Kitab fiqh ini sangat populer di kalangan pesantren salaf karena hampir di seluruh pesantren salaf di Indonesia membahas kitab ini sehingga seolah telah menjadi kitab wajib untuk memhami fiqih bermazhab Imam Syafi’i.
Nama lengkap penulis Ahmad bin al-Husain bin Ahmad al-Ashfahani. Dalam satu riwayat beliau dilahirkan pada tahun 443 H atau 1052 M di kota Isbahan salah satu kota yang ada di Persia atau Iran saat ini.
Pembacaan kitab akan dipimpin Ustadz Muhammad Khamdan, yang sebelumnya akan diawali dengan serangkaian kegiatan yang dipimpin oleh Ustadz Taufiq, yaitu pembacaan Asmaul Husna, pembacaan Surah Yasin, dan Tahlil, baru pembahasan kitab fiqih tersebut.

Rapat Persiapan Pembangunan Masjid Al-Muhajirin

Warga Fokus Konsumsi Tukang
Rapat untuk mempersiapkan kebutuhan pembangunan masjid akan diselenggarakan pada malam Ahad, 24 Agustus ini. Dala konfirmasi pengurus mushola dan pengurus RT, sedianya pembangunan akan dimulai pekan terakhir Agustus, namun sampai saat ini material bangunan belum datang di kompleks Perumahan Tjitra Mas Residence, Kalisuren, Tajurhalang, Bogor.
Ustadz Taufiq selaku ketua pengurus sudah berkomunikasi dengan Mukhotib, selaku orang terdekat yang mempertemukan dengan pihak dnatur, PKPU Jakarta. “Minggu depan kelihatannya akan mulai pembangunan”, ungkap Ustadz lulusan UIN itu menirukan.
Kabar akan dimulainya pembangunan pada akhir Agustus juga sudah menjadi pembahasan para ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Sabtu kemarin, (18/8). Dalam kegiatan yang dimotori kalangan ibu-ibu setiap sebulan sekali ini, diputuskan bahwa kalangan ibu-ibu menyepakati untuk dilakukan penarikan dana daripada mengirimkan makanan untuk konsumsi tukang secara bergiliran antar kepala keluarga.
Rapat yang diselenggarakan besok Sabtu malam di Mushola Al-Muhajirin, direncanakan untuk dipimpin oleh RT dan ketua pengurus Mushola Al-Muhajirin, dan dihadiri seluruh kepala keluarga warga perumahan tjitra Mas Residence. Dalam rapat tersebut fokus pada pemilihan opsi penarikan dana dengan nominal yang belum ditetapkan, dan juga akan disampaikan laporan pembangunan turai sebagai proses pembangunan tahap pertama, laporan kegiatan Ramadhanan, paparan investigasi ambruknya turap Mushola, dan diakhiri dengan Halal Bi Halal.

Kamis, 22 Agustus 2013

Zakat Fitrah 2013 di Perumahan Tjitra Mas Residence, Kalisuren

Jumlah Muzakki = 252 jiwa
Jumlah penerimaan total:
- Uang = Rp. 5.711.000
- Beras. = 150 liter
Jumlah Mustahiq = 55 dengan paket zakat 3 liter dan Rp. 100.000
- warga TMR = 9
- warga sekitar TMR =15
- warga RT.01/04 = 7
- warga RT.02/04. = 7
- warga RT.03/04 = 7
- Yayasan = 2
- Amil zakat = 6 orang : 1.Ust.Taufiq, 2. Lutfi, 3. Jamil, 4. Yayan Heryana, 5. Arfiyanto, 6. Deden,

Zakat Fitrah Menggunakan Uang

Perdebatan Lama Oleh Ulama Salaf Tentang Zakat
Ada khilafiyah di kalangan fuqaha dalam masalah penunaian zakat fitrah dengan uang. Pertama, pendapat yang membolehkan. Ini adalah pendapat sebagian ulama seperti Imam Abu Hanifah, Imam Tsauri, Imam Bukhari, dan Imam Ibnu Taimiyah. (As-Sarakhsi, al-Mabsuth, III/107; Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, XXV/83).Dalil mereka antara lain firman Allah SWT ,”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka.” (QS at-Taubah [9] : 103). Menurut mereka, ayat ini menunjukkan zakat asalnya diambil dari harta (mal), yaitu apa yang dimiliki berupa emas dan perak (termasuk uang). Jadi ayat ini membolehkan membayar zakat fitrah dalam bentuk uang. (Rabi’ Ahmad Sayyid, Tadzkir al-Anam bi Wujub Ikhraj Zakat al-Fithr Tha’am, hal. 4).
Mereka juga berhujjah dengan sabda Nabi SAW,”Cukupilah mereka (kaum fakir dan miskin) dari meminta-minta pada hari seperti ini (Idul Fitri).” (HR Daruquthni dan Baihaqi). Menurut mereka, memberi kecukupan (ighna`) kepada fakir dan miskin dalam zakat fitrah dapat terwujud dengan memberikan uang. (Abdullah Al-Ghafili, Hukm Ikhraj al-Qimah fi Zakat al-Fithr, hal. 3).
Kedua, pendapat yang tidak membolehkan dan mewajibkan zakat fitrah dalam bentuk bahan makanan pokok (ghalib quut al-balad). Ini adalah pendapat jumhur ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. (Al-Mudawwanah al-Kubra, I/392; Al-Majmu’, VI/112; Al-Mughni, IV/295)
Karena ada dua pendapat yang berbeda, maka kita harus bijak dalam menyikapinya. Ulama sekaliber Imam Syafi’i, mujtahid yang sangat andal saja berkomentar tentang pendapatnya dengan mengatakan, ”Bisa jadi pendapatku benar, tapi bukan tak mungkin di dalamnya mengandung kekeliruan. Bisa jadi pendapat orang lain salah, tapi bukan tak mungkin di dalamnya juga mengandung kebenaran.”
Dalam masalah ini, sebagai orang awam (kebanyakan), kita boleh bertaqlid (mengikuti salah satu mazhab yang menjadi panutan dan diterima oleh umat). Allah tidak membebani kita di luar batas kemampuan yang kita miliki. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (Al-Baqarah [2]: 286).
Sesungguhnya masalah membayar zakat fitrah dengan uang sudah menjadi perbincangan para ulama salaf, bukan hanya terjadi akhir-akhir ini saja. Imam Abu Hanifah, Hasan Al-Bisri, Sufyan Ats-Tsauri, bahkan Umar bin Abdul Aziz sudah membincangkannya, mereka termasuk orang-orang yang menyetujuinya. Ulama Hadits seperti Bukhari ikut pula menyetujuinya, dengan dalil dan argumentasi yang logis serta dapat diterima.
Menurut kami, membayar zakat fitrah dengan uang itu boleh, bahkan dalam keadaan tertentu lebih utama. Bisa jadi pada saat Idul Fitri jumlah makanan (beras) yang dimiliki para fakir miskin jumlahnya berlebihan. Karena itu, mereka menjualnya untuk kepentingan yang lain. Dengan membayarkan menggunakan uang, mereka tidak perlu repot-repot menjualnya kembali yang justru nilainya menjadi lebih rendah. Dan dengan uang itu pula, mereka dapat membelanjakannya sebagian untuk makanan, selebihnya untuk pakaian dan keperluan lainnya. Wallahu a’lam bish-shawab. (Sumber: Konsultasi Zakat LAZIZNU dalam Nucare yang diasuh oleh KH. Syaifuddin Amsir / Red. Ulil H)

Puasa Syawal = Mudahnya Puasa Sepanjang Tahun

Walisongo Mentradisikan dengan Kupatan "Ketupat"
Puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal (Puasa Syawal) adalah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadan. Bila dikerjakan maka nilai pahalanya sama dengan berpuasa sepanjang tahun.
Oleh karena itu, sudah lama di beberapa kota di daerah di pulau Jawa, terutama wilayah Pantura sebagai basis penyebaran Islam oleh walisongo, sering dijadikan tradisi setelah momentum 1 syawal kemudian keesokan harinya dilanjutkan dengan puasa 6 hari berturut-turut di bulan syawal dan kemudian diakhiri dengan tradisi Lebaran Ketupat atau “Kupatan”.
Sebagai dasar hukum dari Puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal adalah berdasarkan Hadits Rasulullah Saw, dari Abu Ayyub ra, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dan meneruskannya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, berarti dia telah berpuasa selama setahun.”(HR.Muslim, Abu Dawud, Ibn Majah).
Rasulullah Saw biasa puasa Syawal 6 hari berturut-turut, tapi sebagian Ulama memperbolehkan tidak harus berturut-turut 6 hari, namun pahalanya Insya Allah sama dengan yang berturut-turut. Oleh karenanya, puasa Syawal bisa dilakukan setelah tanggal 1 syawal, di pertengahan atau di akhir Syawal. Puasa Syawal ini hukumnya bukan wajib dan merupakan puasa sunnah tapi sangat dianjurkan oleh Nabi Saw.
Ada Ulama yang berpendapat bahwa puasa Ramadhan dan 6 hari puasa Syawal sama pahala dengan puasa setahun. Karena satu pahala kebaikan nilainya sama dengan 10 kali kebaikan (QS. Al-An’am:160). Jika satu kebaikan dihitung 10 pahala, berarti puasa Ramadhan dihitung 300 hari atau sepuluh bulan. Dan puasa enam hari di bulan Syawal dihitung 60 hari atau 2 bulan. Jadi total jumlahnya adalah 360 hari atau satu tahun.
Bagaimana kalau masih ada utang puasa Ramadhan? Apakah membayar utang dahulu atau puasa syawal dahulu?
Para Ulama Fikih tidak sepakat tentang hal itu, ada yang mewajibkan bayar utang (qadha) dahulu baru puasa sunnah syawal. Pendapat ini antara lain menurut Abdullah Bin Baz dalam Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, jilid 15, hlm. 392.
Pendapat kedua adalah Ulama yang memperbolehkan puasa sunnah syawal dahulu sebelum membayar utang puasa Ramadhan (qada) karena bulan syawal itu terbatas sedangkan membayar puasa yang tertinggal masih ada waktu pada 11 bulan berikutnya. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Ada yang mengatakan boleh secara mutlak dan ada yang mengatakan boleh tetapi makruh.
Al-Hanafiyah berpendapat, ‘Boleh melakukan puasa sunnah sebelum qadha Ramadan karena qadha tidak wajib dikerjakan segera. Namun, kewajiban qadha sifatnya longgar. Ini merupakan salah riwayat pendapat Imam Ahmad.’
Adapun Malikiyah dan Syafi’iyah menyatakan bahwa boleh berpuasa sunnah sebelum qadha, tetapi hukumnya makruh, karena hal ini menunjukkan sikap lebih menyibukkan diri dengan amalan sunnah sebelum qadha, sebagai bentuk mengakhirkan kewajiban.
Nah untungnya dalam fikih ada kaedah, Jika ada perbedaan pendapat Ulama Fikih, maka kita yang awam boleh memilih salah satu yang paling sesuai dengan hati kita. Jadi kalau mau bayar utang puasa Ramadhan dahulu baru kemudian puasa syawal boleh, atau kalau mau puasa syawal dahulu baru bayar utang puasa Ramadhan juga boleh.

Selasa, 20 Agustus 2013

Laporan Pembangunan Turap Mushola Al-Muhajirin

Pembangunan turap mushola Al-Muhajirin masih menyisakan dana sebesar 12.859.000, akan dialokasikan untuk tahap pembangunan selanjutnya berkaitan teknis material.

Hasil Akhir Kas Tarawih Ramadhan 1434 H

Berikut disampaikan laporan akhir kas Tarawih Ramadhan 1434 H/ 2013 M pada Mushola Al-Muhajirin Perumahan tjitra Mas Residence, Kalisuren-Tajurhalang-Bogor

Senin, 19 Agustus 2013

Turap Ambruk Karena Bermasalah Dari Awal

Panitia Sudah Ketat Mengawasi: Pembongkaran pun Dilakukan
Hasil pengamatan panitia pembangunan dan pengurus Al-Muhajirin menyimpulkan, turap Mushola Al-Muhajirin sepanjang 20 meter dan tinggi maksimal mencapai 2,5 meter, ambruk karena akumulasi berbagai kelemahan.
"Pada awal pembangunan, sudut siku dan sudut kemiringan turap sudah mengalami kesalahan karena tidak lurus sejajar sampai arah tangga” kata Luthfi Ibrahim, dalam paparannya sambil menjelaskan bahwa anak sulungnya, Najmi, berseloroh mengomentari bangunan turap pada minggu pertama pembangunan.
“Itulah alasan kita meminta kepada tukang untuk membongkar ulang karena titik awal yang salah tentu berpengaruh pada kelanjutan pembangunan turap sepanjang 20 meter itu” tambah Deden Sukanta yang ikut membongkar bangunan sudut siku di titik bawah tiang listrik yang kini digunakan sebagai tumpuan penampung air.
Salah-satu indikasi kelemahan yang ditemukan oleh tim, terletak antara lain pada sistem pondasi yang tidak diisi adukan semen namun hanya batu yang asal ditumpuk dan bertumpu pada sisa bangunan selokan perumahan yang rapuh. Galian 50 cm yang semestinya sebagai tumpuan kaki pondasi justru berongga sehingga memungkinkan mudahnya air menggerus struktur pondasi, dan erosi tidak dapat terhindarkan dalam menghadapi hujan satu jam pada sore menjelang malam takbir Idul Fitri 1434 H kemarin (7/8/13).Demikian disampaikan Arfiyanto.
"Ini semua berakumulasi pada kekuatan penahanan dari gerusan air, sehingga terjadilah keruntuhan turap yang belum genap sebulan itu," tandas Anto Faiz Kelemahan lain yang dijumpai tim adalah sistem sambungan bangunan yang tidak diawali adukan basah.
“Dalam bentuk patahan sisa turap yang ambruk, sangat jelas terlihat bahwa sambungan bangunan tidak menyatu karena turap ambruk menjadi dua bagian yang memanjang. Hal ini mempertegas bahwa dalam proses pembangunan, ketika pada ketinggian 1 meter sudah jadi, sambungan ke atasnya tidak diawali dengan adukan basah kembali tapi langsung ditumpuk batu baru diberi adukan semen. Setidaknya ini dapat digambarkan bagaikan kue lapis yang berlapis" Demikian pengamatan ustadz Taufiq semakin mempertegas.
Tidak sebut siapa yang bersalah
"Temuan ini tidak untuk menyalahkan pihak tertentu, tapi untuk mencari apa yang kurang benar dan kemudian diluruskan," kata Yayan Heryana, ketua tim sekaligus pembangunan.
"Sejak semula saya sudah menyampaikan bahwa ibu-ibu di blok F2 dan E1 sudah menyarankan untuk meninjau tenaga pembangunan turap, namun karena keterdesakan waktu menjelang Ramadhan dan donasi dana maka kejadian ambruknya turap semoga tidak terulang di masa datang," jelas Mardiono.
Ditanya soal selokan yang belum dibangun untuk mengurangi debit air yang mengalir deras dari tanah atas Mushola berbatasan dengan rumah F2 Nomor 13 sebagai penyebab, maka Deden Sukanta menjelaskan bahwa aliran air sudah mengalir dalam cekungan tanah dan tidak ikut menggerus tanah mushola yang diberi turap. “Turap hanya menahan air dari mushola, sedangkan air dari tanah atas Mushola lebih banyak turun di jalanan F2 belakang dengan adanya endapan lumpur yang kini sudah menebal menutupi jalanan sehingga memicu warga F2 untuk membuat turap menahan terus-terusnya tanah menutupi jalanan yang semestinya paving beton”. Jawab Mardiono yang juga mewakili komentar dari warga F2 itu.
Munculnya retakan dan patahan di sudut utara pada minggu pertama setelah tuntasnya pembangunan, memang menjadi pantauan awal bahwa pondasi sudah mengalami penurunan dan tidak lagi kokoh. Dan semestinya memang akan dipugar ulang setelah lebaran sekaligus melanjutkan pembuatan parit samping, namun rasanya kekuatan turap jauh dari yang diperkirakan untuk cukup 2 bulan karena belum genap 1 bulan sudah telanjur ambruk.

Minggu, 18 Agustus 2013

Kutukan Tim Oranye Futsall

Arfiyanto CS Kandaskan Lutfi CS
Tim Luthfi CS yag mengenkan kostum oranye, tidak mampu menghapus kutukan warna timnas Belanda saat melawan tim debutan Arfiyanto CS. Taktanggung-tanggung, tim warna-warni kemerdekaan yang digawagi Pak Omo mampu menjebol gawang Luthfi CS 6-4 dalam laga Perebutan Gelar Kompetisi Futsall Agustusan 2013 di Estádio Do Kalisureno, Blok F2 Perumahan Tjitra Mas Residence, Ahad siang ini. Gol-gol bertaburan dari menit pertama sampai pada penghujung pertandingan yang
langsung dipimpin Pak RT, Yayan Nurjaman. Dengan gol tersebut, sejauh ini tim Arfiyanto CS menjadi tim yang berhasil mencetak gol terbanyak. Kutukan warna Oranye seolah mempertegas bahwa “warna Belanda” memang harus ditaklukkan di hari kemerdekaan.

Futsall: Djamil CS Melaju ke Semi Final

Tim Oranye Gagal Melaju
Tim Djamil CS berhasil melangkah ke babak semifinal Kejuaraan Futsall Agustusan 2013, usai menumbangkan Tim Sahid CS, dengan skor 2-0, Ahad (18/8). Dalam pertandingan itu, Tim Djamil dalam babak pertama yang baru berjalan 2 menit sudah bisa menyarangkan bola ke gawang yang dijaga Mardiono. Djamil CS juga memupuskan Tim Orange yang dikapteni Sahid untuk melangkah ke babak berikutnya. "Kami sangat senang bisa lolos ke final kejuaraan ini. Setelah ini kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan menyusun strategi permainan," kata Djamil dengan selamat setelah saling bersalaman dengan tim lawan. Sejak awal game pertama, perolehan poin sangat jauh terpaut sehingga tim Orange tidak mampu menyusul.

Futsall Ibu Rumah Tangga Terlama

17 Agustusan: 2 kali Perpanjangan, 2 kali Adu Pinalti
Tim “Bahenol” memastikan merebut gelar juara Kejuaraan Futsall Agustusan 2013 di Lapangan Futsall RT 4/1 Desa Kalisuren yang berada di blok F2 Perumahan Tjitra Mas Residence, Ahad (18/8). Tim yang dikomandani Bu Adriadi sukses menjadi juara di kategori Futsall Ibu Rumah Tangga setelah mengalahkan Tim “Ceplon” yang dikapteni Ibu Ayu dalam pertandingan yang cukup lama dua set langsung dan dua adu pinalti. Gol dilesakkan dalam adu pinalti kedua setelah dalam perpanjangan waktu dua kali, skor tetap bertahan 1-1, dan dalam adu pinalti pertama juga bertahan 1-1. Gim kedua berlangsung cukup ketat dan saling menyamai kedudukan, sehingga wasit yang diketuai Arfiyanto memutuskan untuk memberi adu pinalti kedua.

Warga F2-E1 Gelar Halal Bihalal dan Peringatan Kemerdekaan

Dari Karaoke Hingga Futsal Ibu Rumah Tangga
Momentum Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah tidak hanya sekedar untuk saling bermaaf-maafan saja, namun hari kemenangan ini juga dapat dimanfaatkan untuk ikut merefleksikan hari kemenangan bangsa Indonesia dalam Hari kemerdekaan ke-68. Hal itu seperti yang dilakukan oleh warga di Blok F2 dan E1 Perumahan Tjitra Mas Residence Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang-Bogor yang menggelar kegiatan halal bi halal sambil peringatan Hri Kemerdekaan di rumah Eit Fentri. Halal bihalal sambil peringatan kemerdekaan ini dihadiri oleh Kepala Keluarga beserta seluruh anggota keluarga, yang kemudian dilanjutkan untuk ikut kompetisi karaoke dan catur se-warga Kalisuren di halaman rumah Ketua RT 1 RW 1 Desa kalisuren, Yayan Nurjaman. Peringatan hari kemerdekaan ke-68 di kompleks yang dihuni 165 Kepala keluarga itu juga sudah dimeriahkan dengan berbagai perlombaan tradisional untuk anak-anak, yang sampai 31 Agustus nanti akan diisi dengan kompetisi futsall dan bulu tangkis yang masing-masing untuk kaegori bapak, ibu, dan anak-anak.

Turap Mushola Al-Muhajirin Ambruk

Turap Mushola Al-Muhajirin yang belum genap sebulan roboh akibat gerusan air hujan yang terjadi pada sore menjelang malam takbir Idul Fitri kemarin (7/8/13), hingga kini belum diperbaiki. Akibatnya, batu dan material bangunan masih berserakan di bahu jalanan blok F2 Perumahan Tjitra Mas Residence. Turap yang dibangun untuk mengantisipasi longsornya tanah mushola yang sudah menggerus pondasi bambu itu, memang terlalu cepat roboh dari prediksi perbaikan yang mestinya juga akan dilakukan setelah lebaran atau 2 bulan. Waspada dan hati-hati tentu harus menjadi skala prioritas dalam rangka pengamanan terhadap keberadaan sarana dan prasarana publik. Ambruknya turap Mushola yang sedianya akan dilanjutkan pembangunan masjid Al-Muhajirin bekerjasama dengan PKPU merupakan pengalaman yang harus di jadikan bahan kajian tentang kelayakan sebuah bangunan permanen. Apalagi ambruknya turap itu menandakan jika prediksi usia turap sangat tidak masuk akal karena tidak bertahan sebulan sehingga membutuhkan adanya kedisiplinan proses perencanaan dan pembangunan. Kekhawatiran akan ambruknya turap, jauh hari memang sudah diungkapkan oleh Ustadz Khamdan dan Deden Sukanta selaku bendahara pembangunan ketika mengetahui dalam waktu seminggu sudah terjadi patahan dan retakan yang diakibatkan tidak adanya semen dalam pondasi di bawah tanah. Sampai saat ini, pengurus Mushola telah membentuk Tim Khusus untuk mengkaji letak kelemahan turap dari berbagai aspek. Ada empat hal yang harus di kaji ulang oleh tim yaitu meneliti proses komposisi material, membandingkan kondisi terakhir turap, pola tumpukan batu dengan semen, serta teknis pembuatan turap itu sendiri. “Untuk pembangunan kembali, kita akan koordinasikan dulu dengan desain pembangunan Masjid Al-Muhajirin yang dibantu oleh PKPU agar ada sinkronisasi pembangunannya” tutur Yayan Heryana selaku ketua pembangunan kemarin.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Membangun Tradisi Tadarus Qur'an

Masyarakat Perumahan Tjitra Mas Residence di desa Kalisuren kecamatan tajurhalang-Bogor sudah membangun tradisi tadarus al-Qur’an di setiap malam Ramadhan. Tak sekadar membaca, aktivitas menelaah isi Al-Qur’an juga dilakukan setiap Sabtu dan Minggu sore sembari menanti buka puas bersama. Hal ini dilakukan di mushola Al-Muhajirin yang selesai lebaran nanti akan dibongkar dan dibangun masjid dengan ukuran 9x9 meter yang bekerjasama dengan PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional atas donasi dari Uni Emirat Arab. Setelah pelaksanaan shalat tarawih, tadarus dilakukan oleh jamaah remaja yang mayoritas adalah perempuan. Dan biasanya sampai tengah malam, atau sekitar jam 12 dini hari dituntaskan oleh jamaah bapak-bapak. Saat ini, jamaah tadarus sudah menghatamkan 2 kali, dan pada Jum'at malam (2/8) sudah sampai juz 22 pada surat Yasin. Oleh karenanya, pada penghujung Ramadhan ketika beberapa jamaah mudik, maka tadarus akan hatam 3 kali selama bulan Ramadhan. Ritual tadarus ini biasanya diikuti oleh sebagian jamaah tarawih. Tentu langkah ini untuk membudayakan tradisi yang kuat di masyarakat Indonesia -terutama tempo dulu- masyarakat membaca Al Qur’an dalam bulan Ramadhan di Mesjid, Surau, Meunasah (Langgar).

Jumat, 02 Agustus 2013

Al-Muhajirin Miliki Muadzin Cilik

Masih terngiang sayup-sayup adzan terdengar di Mushola Al-Muhajirin ketika hari menjelang terik siang sebagai pertanda shalat dzuhur, Ahad (28/7/13). Kumandang adzan yang terdengar pukul 12 siang, memang bukan biasanya karena dilantunkan oleh anak kecil. Itulah bagian kecil unjuk kebolehan para juara lomba adzan yang diselenggarakan Panitia Ramadhanan Mushola Al-Muhajirin Perumahan Tjitra Mas Residence, Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Bogor. “Lomba adzan ini sebenarnya diadakan untuk dua kategori, yaitu anak-anak dan remaja. Namun, pada akhirnya kita cuma audisi khusus kategori anak karena kategori remaja pendaftar hanya 1 orang,” jelas Ustadz Khamdan, salah satu panitia penyelenggara lomba sekaligus ketua coordinator kegiatan Ramadhan. “Pendaftarannya pun gratis,” sambung Anto Faiz. Lomba ini diikuti 22 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan blok tempat tinggal dari Perumahan yang sudah diisi 165 Kepala keluarga itu. Jumlah peserta yang melebihi perkiraan ini, mengakibatkan waktu pelaksanaan lomba dimajukan dari awalnya pukul 10 menjadi pukul 9 pagi. 5 Juara yang terpilih, untuk selanjutnya menjadi muadzin pengganti dalam setiap waktu shalat rawatib di Mushola Al-Muhajirin.

Gelar Lomba Mewarnai Ramadhan

Hanif binti Heri Siswanto akhirnya menjadi juara I lomba mewarnai pada gebyar ramadhan Al-Muhajirin yang berlangsung di mushola Al-Muhajirin, Perumahan Tjitra Mas Residence Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang, Bogor, Ahad (28/7/13). Sementara untuk juara 2 diraih Oliv binti Budi Utama dan jura 3 Evan bin Iid Fentri.
Lomba mewarnai tersebut diikuti 18 anak dari sejumlah blok perumahan Tjitra Mas Residence yang berumur di bawah 6 tahun. Bagi para pemenang diberikan bingkisan perlengkapan sekolah dan piala. Meski dalam suasana shaum ramadhan, anak anak balita terlihat bersemangat mengikuti lomba. Menariknya ternyata anak-anak di usia dini sudah sangat paham bagaimana mewarnai. Warna apa untuk atap, tembok, daun, bahwan antara matahari dan awan. Usai melakukan lomba mewarnai, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan gebyar ramadhan yang telah disusun panitia diantanya final Lomba Cerdas Cermat (LCC) kategori usia 6-12 tahun.

Nuzulul Qur’an: Berapa Ayatkah Qur’an Kita Hafal?

Allah Ta'ala berfirman, "Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan menjadi pembeda (furqan, antara yang haq dengan yang bathil)" (Al-Baqarah: 185).
Demikianlah ayat yang dilantunkan oleh Iqbal dan Siti dalam peringatan nuzulul Qur’an, di mushola Al-Muhajirin Perumahan Tjitra Mas Residence, Kalisuren, Tajurhalang, Bogor (Ahad, 28/7). Bulan Ramadhan merupakan yang di dalamnya terlimpah berjuta ni'mat, salah satunya karena Al-Qur'an pertama kali diturunkan pada bulan ini dan pada bulan ini pula turunnya anugerah "lailatul qadar".
“Sisi lain dan diturunkannya Al-Qur'an adalah sebagai penyadaran bagi umat bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang sempurna dan paripurna bagi orang-orang bertaqwa (Al-Baqrah: 2). Dan sebagai petunjuk kehidupan, mestinya kita jadikan Al-Qur'an sebagai pengarah langkah kehidupan kita, pijakan setiap amal kita, parameter serta barometer segala kehidupan kita.” Demikian tutur Ustadz Husni selaku penceramah pada acara yang dihadiri sekitar 200-an warga. Hal serupa pernah disampaikan Ustadz Khamdan dalam ceramah kuliah sore pada pekan sebelumnya (Ahad, 14/7) di hadapan para jemaah remaja Muhajirin, bahwa Rasulullah bersabda sebagaimana diriwayatkan Ali Bin Abi Tholib dan Utsman bin Affan bahwa seutama-utamanya kalian adalah yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya. Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya (HR Muslim).
“Sudah berapa ayatkah kita hafal dari Qur’an disbanding menghafalkan lagu Wali,misalnya? Tanya Ustadz Husni yang sekaligus sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Kalisuren.