Mari Makmurkan Masjid dengan Sholat Berjamaah di Masjid

Jumat, 19 Agustus 2016

Pembukaan Pengajian Kitab Nashoihul Ibad, bab Muqaddimah.

(Muqoddimah Nasehat-Nasehat Bagi Ahli Ibadah)
Oleh Ustadz Muh. Khamdan, MA.Hum
Ahad malam Senin bakda Maghrib, Masjid Tjitra Mas Residence, 31 Juli 2016.
Kitabnya tipis dengan 80 halaman, tetapi mengandung amanat pesan yang sungguh luar biasa. Itulah Kitab Nashoihul Ibad, yang ditulis oleh ulama Nusantara, Nawawi Al-Bantany pada tahun 1800-an. Ulama yang juga menjadi bagian dari imam tanah haromain ini dimakamkan di pemakaman Baqi', Madinah. Tempat keluarga besar Nabi dimakamkan, dari ummul mukminin Aisyah, Fatimah, Hasan bin Ali, Ali bin Husain, Ibrahim bin Muhammad, Halimah Sya'diyah, Abbas bin Abdul Mutholib, sampai sahabat Utsman bin Affan dan Abdurrahman Auf.
Kitab Nashoihul Ibad sesungguhnya penjelasan dari kitab yang ditulis oleh Al-Hafidz Ibn Hajar Al-Asqalany (773 H) atau 700 tahun yang lalu. Berisikan pembahasan 214 hadis, yang terbagi atas 10 bagian sesuai jumlah perkara dari masing-masing hadis.
Ibnu Hajar Al-Asqalany sendiri adalah ulama yang lahir di daerah Asqalan, Mesir. Mendapatkan gelar Al-Hafidz karena hafal 100 ribu hadis beserta isi hadisnya (dirayah) dan pribadi-pribadi orang yang meriwayatkan hadis (riwayah). Gelar yang di zaman modern ini hanya disandang oleh Habib Umar bin Hafidz dari Yaman, guru dari Habib Mundzir Al-Musawa, pimpinan Majelis Rasulullah Jakarta.
Dalam ilmu hadis, penguasaan terhadap tingkat kehafalan hadis dari sisi dirayah dan riwayah memiliki kategorisasi sendiri.
Pertama, amirul mukminin. Gelar ini diperuntukkan bagi kalangan sahabat yang meriwayatkan hadis dari Nabi secara langsung, dan juga untuk kelompok setelahnya yang masih bertemu langsung dengan sahabat dalam periwayatan hadis. Kalangan ini seperti Aisyah, Ali bin Abi Thalib, Anas bin Malik, Abu Hurairoh, dan Abdullah bin Umar. Tentu penguasaan hadisnya melampaui jutaan karena menjadi saksi langsung bersama Rasulullah.
Kedua, Al-Hakim. Gelar ini untuk menyebut tokoh yang menguasai hadis secara dirayah dan riwayah dalam kisaran diatas 1 juta. Sosok seperti Imam Malik yang lahir sekitar 90 H, memiliki guru sebanyak 900 orang dari kalangan tabi'in, dan mengawali penulisan hadis ratusan ribu dengan judul Al-Muwatha'. Imam Maliki dengan Imam Hanafi yang kemudian menjadi imam mazhab itu, sezaman dan belajar pada guru yang sama yaitu Imam Nafi' yang masih bertemu sahabat Anas bin Malik. Demikian juga muridnya Imam Malik, Imam Syafi'i yang lahir pada 150 H, memiliki penguasaan hafalan hadis yang sangat tinggi sehingga muncul sosok-sosok murid seperti Imam Ahmad bin Hambal yang lahir 164 H di Iraq dengan tingkat hafalan sekitar 1 juta hadis, atau Imam Bukhari yang lahir di Uzbekistan pada 194 H.
Ketiga, Hujjatul Islam. Gelar ini diberikan pada tokoh yang memiliki tingkat hafalan sekitar 300 ribu. Salah satunya adalah Imam Ghazali yang menulis kitab Ihya' Ulumuddin.
Keempat, Al-Khafidz. Gelar yang diberikan pada tokoh yang hafal 100 ribu hadis dengan matan dan periwayatannya. Pada posisi inilah Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany, yang menulis syarah shohih bukhori dengan judul kitab Fathul Barri dan kitab hadis di bidang fiqih berjudul Bulughul Marom. Di Indonesia, tokoh yang dikenal dengan gelar Al-Khafidz yaitu Habib Alo bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang), Habib Salim bin Jindan (Otista) yang menjadi gurunya Kyai Abdullah Syafi'i, dan Habib Abdullah bin Abdulqadir Balfaqih (Malang).
Selain kategorisasi tersebut, dikenal juga para muhaddis sekaligus perawi dalam kelompok kutubussittah atau 6 kitab hadis utama, yang justru bukan dari bangsa Arab. 1) Imam Bukhari yang lahir di Uzbekistan pada 194 H. 2) Imam Muslim yang lahir di Iran pada 204 H. 3) Imam Dawud yang lahir di Afghanistan pada 202 H. 4) Imam Tirmidzi yang lahir di Tajikistan pada 209 H. 5) Imam Nasa'i yang lahir di Khurasan pada 215 H. 6) Imam Ibn Majah yang lahir di Iran pada 209 H.
Muallif Syeikh Nawawi Al-Bantany mengawali pembukaan kitab dengan puji syukur pada Allah dan shalawat pada Nabi Muhammad, seraya berdoa semoga diberikan kasih sayang dan ampunan pada seluruh umat Nabi Muhammad.

Tidak ada komentar: