Mari Makmurkan Masjid dengan Sholat Berjamaah di Masjid

Senin, 26 Agustus 2013

Bagian 1: Kajian Kitab Taqrib Matan Abu Syuja'

Mushola Al-Muhajirin, 25 Agustus 2013, 20:30 WIB
بسم الله الرحمن الرحيم
الحَمْدُ لله رَبِّ العَالمِيْن وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين. قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمه الله تعالى ، سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى ، أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمه الله عليه ورضوانه ، في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز ليقرب على المتعلم درسه ويسهل على المبتدئ حفظه ، وأن أكثر من التقسيمات وحصر الخصال فأجبته إلى ذلك ، طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.
Terjemahnya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam,semoga shalawat Allah selalu tercurahkan kepada tuan kita Muhammad Nabi yang Ummi, kepada keluarganya yang suci-suci dan kepada para sahabat-sahabatnya semua. Al-Qadli Abu Suja’ yaitu Ahmad bin al-Husain bin Ahmad al-Ashfahani semoga Allah Ta’ala selalu merahmatinya berkata;
Sebagian kawan-kawanku semoga Allah Ta’ala selalu menjaga mereka, meminta kepadaku agar aku menyusun sebuah ringkasan dalam masalah fiqih sesuai dengan madzhab al-Imam asy-Syafi’i semoga Allah selalu merahmati dan meridlainya , dalam sebuah kitab yang sangat ringkas dan simple agar mudah dipelajari oleh para pelajar dan gampang dihafalkan oleh orang-orang yang masih dalam taraf awal. (Mereka juga memintaku) agar aku memperbanyak tentang pembagian-pembagian (tentang hukum-hukum fiqih) dan memperjelas beberapa tingkah (seperti yang wajib dan yang sunah).
Maka aku mengabulkan permintaan kawan-kawanku tersebut, untuk mencari pahala dan mengharapkan pertolongan dari Allah Ta’ala agar ditunjukkan pada kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki-Nya dan Dia adalah Dzat Yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui terhadap hamba-hamba-Nya.
Penjelasan
Penyusun mengawali penulisan kitab Taqrib ini dengan menyebut Bismillahirrahmanirrahim sebagaimana pada al-Qur’an al-Karim yang terdapat di dalam mushaf, juga karena beliau mengamalkan hadits Nabi shalallahu’alaihi wasallam yang menyatakan: كل أمر ذي بال لا يبتدأ ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع. رواه السيوطي في جمع الجوامع
Setiap perkara yang baik yang tidak di awali dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka perkara tersebut akan terputus. Hadits ini diriwayatkan oleh imam as-Suyuthi di dalam kitab Jam’u al-Jawami’.
Penyusun kitab Taqrib kemudian mengawali penulisan kitabnya dengan menyampaikan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam sebagai wujud ketaatan dan pengamalan dari firman Allah Ta’ala pada surat al-Ahzab ayat 56; إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Shalawat dari Allah Ta’ala maksudnya adalah rahmat, dari malaikat maksudnya adalah istighfar, dan dari yang selainnya maksudnya adalah doa. (Lihat, Hasyiyyah al-Baijuri juz 1 hlm 19).
Maksud dari keluarga-keluarga Nabi shalallahu’alaihi wasallam (Aalihi ath-Thahirin) adalah orang-orang mukmin yang berasal dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib sesuai yang telah disampaikan oleh al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah. (Lihat, Hasyiyyah al-Baijuri juz 1 hlm 22).
Mualif (peyusun) kitab ini adalah al-Alim al-Allamah al-Abid ash-Shalih al-Imam al-Faqih al-Qadli Syihab al-Millah Ahmad bin al-Husain bin Ahmad al-Ashfahani. Dalam satu riwayat beliau dilahirkan pada tahun 443 H di kota Isbahan salah satu kota yang ada di Persia atau Iran saat ini.
Madzhab fiqih yang dijelaskan dalam Kitab Taqrib adalah menganut Mazhab Syafi’i. Mazhab sendiri dari segi bahasa maknanya adalah nama untuk tempat bepergian, makna ini kemudian digunakan untuk menyebut jalan (metode) yang digunakan oleh seorang Imam dalam upaya penggalian hukum, istilah ini adalah merupakan bentuk dari majaz isti’arah.
Peletak dasar madzhab Syafi’iyyah adalah al-Imam al-Mujtahid Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin al-Abbas bin Utsman bin Syafi’. Beliau dilahirkan di kota Gaza di negara Palestina pada tahun 150 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 767 Masehi. Menurut riwayat lain, al-Imam asy-Syafi’i dilahirkan dikota Asqalan, menurut riwayat lain di kota Mina, dan menurut riwayat lain di negara Yaman.

Tidak ada komentar: