Mari Makmurkan Masjid dengan Sholat Berjamaah di Masjid
Rabu, 19 Februari 2014
Hidup Bukan Jalan Pintas
Kita terbiasa dikondisikan untuk meraih keinginan dengan cara2 yang instant dan tidak melewati prosedur yg benar berupa perubahan dalam pola hidup kita.
Kalau mau dapat ijazah PhD yah harus sekolah, cari beasiswa, berjam-jam berkutat dg buku, bergadang di lab atau di perpustakaan, dan menulis di depan komputer. Tidak bisa dg plagiat, copy+paste sana-sini atau malah membeli ijazah.
Kalau mau tubuh yang sehat, maka ubahlah pola makan kita dan hindari rokok apalagi alkohol. Serta mulailah berkeringaf dan susah payah dalam berolahraga. Tidak bisa kita mau hidup sehat hanya dg mengonsumsi suplemen tertentu atau hanya sekedar menurunkan berat badan. Hidup sehat itu target jangka panjang dan merupakan cermin dari pola hidup yang juga sehat. Kalau minum anti biotik tapi pola hidup kita tetap tidak sehat ya tidak akan sembuh.
Kalau mau semakin mendekatkan diri pada Tuhan, tidak bisa kita menempuh jalan pintas mau menjadi sufi hanya dg posting kata2 mutiara, wirid tertentu atau mengganti penampilan dg sorban atau jilbab semata. Kita harus mengubah pola hidup kita dlm berinteraksi dg sesama makhluk serta terus menerus memperbaiki akhlak kita. Tidak ada jalan pintas dlm membersihkan kotoran hati dan mengabdi pada umat.
Kalau kita ingin jadi ustad atau memahami ilmu agama, ya harus belajar dengan serius ilmu tafsir, hadis, usul al-fiqh, dan fiqh serta ilmu kalam. Tidak bisa hanya ikut halaqah terus nyalah2in orang yg tdk sepaham dg mengutip google lalu ceramah kesana kemari biar dipanggil ustad.
Kalau mau sukses dalam berkarir, tidak bisa dilakukan dg tebar pesona kepada boss ataupun tebar duit sana-sini. Kita harus berangkat kerja lebih pagi dan pulang lebih akhir, bekerja dg komitmen tinggi serta berprestasi dlm setiap kesempatan. Tidak mudah bukan?
Mereka yang memilih jalur pintas biasanya akan cepat sukses atau terkenal, namun tidak akan lama. Mereka akan cepat jatuhnya spt para ustad atau politisi karbitan. Itulah fenomena yg sekarang kita lihat di sekeliling kita. Mari kita sama-sama mengambil pelajaran dan berusaha mengubah pola hidup kita untuk hidup yang lebih bermakna dan bermanfaat. Mudah utk dituliskan, namun sulit utk kita jalankan, bukan?
Selamat menikmati akhir pekan dan tetaplah optimis!
Cermin Diri Pada Orang Lain
Seringkali cara kita menghakimi hidup orang lain merupakan pantulan dari refleksi diri kita sendiri. Kita lihat ada anak muda yang begitu melejit karirnya, kita menuduh dia sombong, karena tanpa sadar kita memantulkan sendiri asumsi kita bahwa orang sukses itu pasti sombong. Kita lihat ada orang yang kaya raya, kita tuduh dia berbuat curang karena asumsi kita mana ada orang bisa kaya tanpa curang.
Kita lihat ada tetangga kita yang keluarganya aman dan damai, kita hamburkan cerita kemana2 betapa sang suami sesungguhnya telah memperbudak isterinya, sekali lagi, itu karena anggapan kita sendiri bahwa keluarga yg damai itu pasti karena suaminya otoriter dan sang isteri tak sanggup melawan. Kita temui kawan kita yang begitu disukai oleh boss karena kinerjanya yg luar biasa, kita mulai tuduh bahwa si boss bermain api dg kawan tsb.
Pendek kata, segala su'uzhan, buruk sangka, asumsi jelek maupun komentar kita thd orang lain seringkali hanya refleksi diri kita yg tak mampu bersaing, yang sering curang dalam berkarir, yang gemar mencari jalan pintas dan kasak-kusuk. Cara kita menghakimi orang lain adalah bentuk mekanisme pertahanan diri kita yang tidak bisa menerima fakta orang lain lebih baik dari kita.
Ada baiknya kita melakukan dua hal: pertama, bersihkan cermin diri kita sendiri agar pantulannya ke orang lain juga lebih bersih. Kedua, stop judging others. Berhentilah menghakimi hidup orang lain. Yakinlah, hidup anda juga luar biasa dan kepuasan itu datangnya bukan dg ngomongin orang lain tapi dg memberikan komitmen, pengabdian dan manfaat buat sesama.
Selamat membersihkan cermin diri. I love you all.
Senin, 17 Februari 2014
830 Warga Ikuti Pemilihan RW 1 Desa Kalisuren
Sebanyak 830 warga se-RW 01 Desa Kalisurena mengikuti "Pemilihan RW 01”, Sabtu (15/2) yang diadakan setelah pergantian Kepala Desa Kalisuren Tajurhalang Bogor. Pemilihan RW juga dilakukan di seluruh desa Kalisuren sampai akhir Maret, yang terdiri dari 15 RW.
"Semoga pemilihan ini berjalan lancar dan tidak terganggu hujan, sehingga partisipasi warga bisa total untuk memilih ketua RW," kata Miskum, warga dari RT 4.
Antrian pemilih sudah mulai terlihat pada jam 7 pagi, karena warga masih mengantisipasi cuaca agar tidak terjadi sebagaiaman waktu pmilihan kepala desa yang lalu pada akhir tahun 2013, sedangkan panitia memberikan waktu pencoblosan hanya sampai jam 11.
Kandidat yang bertarung dalam pemilihan RW 01 ini diikuti oleh pasangan nomor urut 1 Saih, dan nomor urut 2 Idris H. Maid yang merupakan mantan ketua RW lama. Penghitungan akhir memenangkan Idris H. Maid sebagai ketua RW untuk periode selanjutnya.
Al-Muhajirin Go Green Mengembangkan Lingkungan
Peresmian masjid Al-Muhajirin yang sudah dilakukan pada Ahad (16/2) dengan diiringi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, menjadi dentum awal program pengembangan ke depan bagi pengurus masjid dan warga di lingkungan Perumahan Tjitra Mas Residence.
Dalam menyikapi hal tersebut, akan dilakukan penataan taman dan penanaman pohon di sekitar masjid yang berukuran 11 x 11 meter tersebut.
“Kegiatan penanaman ini dapat dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan musim kemarau yang panas untuk menjadikan lingkungan sekitar masjid enak dilihat, rindang, sejuk, dan tentunya mengurangi pemanasan dan polusi.
Menurut Yayan Heryana, penanaman ini meripakan salah satu rangkaian kegiatan jelang pemasangan kanopi depan masjid yang sedang dikalkulasi kebutuhan barang dan dana.
“Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada para warga yang nantinya dapat menyumbangkan sekaligus menanamkan pohon, baik bunga, pohon buah, maupun pohon pelindung penghijauan,” ungkap Deden sukanta, yang selama ini memegang tanggung jawab pembangunan dan keuangan masjid.
Rasulullah: Sosok Paling Sempurna
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Masjid
Rasulullah adalah sosok yang sempurna akhlaknya. Kepribadiannya tidak pernah diwarnai sikap marah kendati sering diganggu kaum kafir maupun dicandai para sahabat. Keagungan akhlak dan kepribadian ini pulalah yang menjadikan Islam dapat diterima semua lapisan masyarakat, kendati semula sangat memusuhinya.
Demikian dinyatakan Ketua MUI Desa Kalisuren, Ustad Chusni, di Masjid Al-Muhajirin Perumahan Tjitra Mas Residence, Desa Kalisuren Tajurhalang Bogor, Ahad (16/2), dalam kegiatan Peresmian masjid oleh PKPU sebagai penyalur dana dari Uni Emirat Arab yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Untuk itu, Ustadz Chusni bersama jajaran pengurus Masjid al-Muhajirin mengajak warga dan kaum muda perumahan Tjitra Mas untuk melanjutkan tradisi akhlak yang baik dan upaya pemberdayaan masyarakat melalui masjid.
"Masjid Al-Muhajirin ini sesungguhnya adalah masjid perjuangan umat, yang ke depan menjadi tonggak pengembangan masyarakat untuk mengawal moral dan kehidupan warga perumahan dan sekitarnya,” lanjut Ustadz yang rumahnya berada di pintu masuk Perumahan Tjitra Mas Residence.
Acara yang diikuti sekitar 400 orang ini dimeriahkan dengan penampilan musik Marawis yang dimainkan oleh ibu-ibu Majlis Ta’lim Al-muhajirin, serta penayangan video kilas balik perjalanan pembangunan Masjid Al-Muhajirin yang dulu berupa bangunan dari bilik bambu.
Jumat, 14 Februari 2014
Merayakan Maulid dengan Peresmian Masjid Al-Muhajirin
Seolah tak mau ketinggalan dari kemeriahan maulid Nabi di berbagai daerah, Pengurus Masjid Al-Muhajirin dan warga Perumahan Tjitra Mas Residence Desa Kalisuren, Tajurhalang, Bogor akan menggelar kegiatan maulid Nabi sekaligus menandai peresmian masjid.
Pengurus Masjid, pihak RT 04/01 Desa kalisuren, bekerjasama bekerjasama dengan PKPU mempersembahkan kegiatan yang digabungkan dalam acara Peresmian Masjid dan Maulid Nabi.
Pembangunan masjid yang dimulai pada 15 September 2013 ini, secara resmi akan diserahterimakan oleh PKPU sebagai penyalur donasi pendanaan dari Uni Emirat Arab. Acara dikemas dalam berbagai jenis kegiatan, antara lain, penampilan marawis, keterampilan anak-anak TPA, dan lainnya
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghidupkan kembali rasa cinta generasi muda kepada Idola sebenarnya idola, yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan ini dimulai dari masjid,” tutur Ustad Taufiq, ketua pengurus Masjid Al-Muhajirin.
Tahap persiapan kegiatan telah dilakukan melalui check dan koordinasi pada kamis malam (13/2) di halaman masjid. Hadir para panitia yang dibentuk pada 8 Pebruari untuk menyampaikan kesiapan-kesiapan acara.
Panitia berencana menjadikan agenda ini sebagai peringatan kilas balik perjalanan jamaah Al-Muhajirin yang mengawali dari mushola bambu sampai akhirnya memiliki bangunan masjid permanen yang akan resmi diserahkan dan diresmikan pada ahad pagi itu.
Langganan:
Postingan (Atom)