Mari Makmurkan Masjid dengan Sholat Berjamaah di Masjid

Senin, 27 Juni 2016

Muridan, 'Aliman, Hayyan, Sami'an, Bashiron, Mutakaliman

Pengajian Ba'da Subuh 17 Ramadhan 1437 H
وَيَجِبُ فِى حَقِهِ تَعَالى كَوْنُـهُ مُرِيْدًا وَضِدُّهُ كَوْنُهُ كَارِهًـا وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ دَلِيْلُ الإِرَادَةِ. وَيَجِبُ فِى حَقِهِ تَعَالى كَوْنُـهُ عَالِمًـا وَضِدُّهُ كَوْنُهُ جَاهِلاً وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ دَلِيْلُ الْعِلْـمِ. وَيَجِبُ فِى حَقِهِ تَعَالى كَوْنُـهُ حَيًّـا وَضِدُّهُ كَوْنُهُ مَيتًـا وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ دَلِيْلُ الْحَيَـاةِ. وَيَجِبُ فِى حَقِهِ تَعَالى كَوْنُـهُ سَمِيْعًـا بَصِيْرًا وَضِدُّهُمَا كَوْنُهُ أََصَمُّ وَكَوْنُهُ أَعْمى وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ دَلِيْلُ السَّمْعِ وَ دَلِيْلُ الْبَصَرِ. وَيَجِبُ فِى حَقِهِ تَعَالى كَوْنُـهُ مُتَكَلِّمًـا وَضِدُّهُ كَوْنُهُ أَبْكَمَ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ دَلِيْلُ الْكَلاَمِ
Dan wajib dalam haq Allah Ta’ala, sifat kaunuhu muridan (كونه مريدا) berarti adanya Allah yang berkehendak. Lawannya yaitu sifat kaunuhu karihan (كونه كارها) yaitu Allah yang terpaksa. Dalil atas adanya Allah yang berkehendak yaitu dalil sifat Al-iradat.
Dan wajib dalam haq Allah Ta’ala, sifat kaunuhu aliman (كونه عالما) berarti adanya Allah yang mengetahui. Lawannya yaitu sifat kaunuhu jahilan (كونه جاهلا) yaitu Allah yang bodoh. Dalil atas adanya Allah yang mengetahui yaitu dalil sifat Al-‘ilmu.
Dan wajib dalam haq Allah Ta’ala, sifat kaunuhu hayyan (كونه حيا) berarti adanya Allah yang hidup. Lawannya yaitu sifat kaunuhu mayyitan (كونه ميتا) yaitu Allah yang mati. Dalil atas adanya Allah Ta’ala yang hidup yaitu dalil sifat Al-hayyat.
Dan wajib dalam haq Allah Ta’ala, sifat kaunuhu samii’an (كونه سميعا) berarti adanya Allah yang mendengar dan bashiiran (كونه بصيرا) yaitu Allah yang melihat. Lawannya yaitu sifat kaunuhu ashoma (كونه أصم) adanya Allah yang tuli dan kaunuhu a’ma (كونه اعمى) adanya Allah yang buta. Dan dalil atas adanya Allah yang mendengar dan melihat yaitu dalil sifat As-sama’ dan dalil sifat Al-Bashor.
Dan wajib dalam haq Allah Ta’ala, sifat kaunuhu mutakalliman (كونه متكلما) berarti adanya Allah yang berfirman. Lawannya yaitu sifat kaunuhu abkama (كونه ابكم) adanya Allah yang bisu. Dan dalil atas adanya Allah yang berrfirman yaitu dalil sifat Al-kalam.
Penjelasan:
Penguatan penjelasan dalam sifat Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, dan Kalam. Sesungguhnya sifat “maknawiyah” ini memiliki fungsi perwujudan dari sifat “ma’any” yang terdiri dari qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam.
Keyakinan terhadap sifat-sifat Allah dalam perjalanan spiritual kaum sufi dan tasawuf, ditempuh dengan 3 langkah tingkatan:
Pertama, takholli. Merupakan upaya untuk mengosongkan diri dari tindakan dan perilaku yang buruk dan kemaksiatan. Langkah ini menjadi pondasi dasar bagi seseorang untuk tidak melakukan kemaksiatan, dosa, dan kesalahan dengan Allah maupun dalam hak antar manusia, semisal menjauhkan diri dari sombong, iri, dengki, hasud, ‘ujub, sum’ah, riya,. Dan lain-lainnya. Termasuk menghilangkan diri dari perbuatan yang sia-sia maupun sesuatu yang makruh
Kedua, tahalli. Merupakan upaya untuk menghiasi diri dengan tindakan-tindakan yang baik, sesuai dengan kewajiban Allah, kesunahan, maupun kemanfaatan bagi orang lain. Pada posisi ini maka seseorang akan selalu menghiasi kegiatan sehari-harinya dengan tindakan yang positif dan tidak akan menyia-nyiakan.
Ketiga, tajalli. Merupakan proses sudah terbukanya hijab Allah pada seseorang karena sudah pada maqam ma’rifat pada Allah. Diri yang bersih, diri yang senantiasi menghiasi kehidupan dengan beribadah, dan pada akhirnya mencapai posisi kedekatan dengan Allah. Di sinilah hakikat posisi ihsan seseorang yang merasa bahwa Allah dirasakan sangat dekat, selalu mengawasi, dan selalu menyertai dalam gerak dan langkah.
TMR Kalisuren, 22 Juni 2016, Pukul 05:10 – 05:50 WIB
Kitab Tijan Durori, Fasal Sifat Kaunuhu Muridan, ‘Aliman, Hayyan, Sami’an, Bashiron

Tidak ada komentar: