Mari Makmurkan Masjid dengan Sholat Berjamaah di Masjid

Jumat, 17 Juni 2016

Qudrat

Pengajian Ba'da Subuh 10 Ramadhan
وَيَجِبُ فِى حَقِهِ تَعَالى اَلْقُدْرَةُ وَهِيَ صِفَةٌ قَدِيْمَةٌ قَائِمَةٌ بِذَاتِهِ تَعَالى يُوجَدُ بِهَا وَيُعَدِّمُ وَضِدُّهَا الْعَجْزُ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُ لَوْ كَانَ عَاجِزًا لَمْ يُوجَـدْ شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الْمَخْلُوقَاتِ
Wajib dalam haq-nya Allah yaitu sifat Qudrat, yang mengandung arti sifat terdahulu yang menetap pada Dzat-Nya. Lawannya adalah sifat (العجز) yang berarti lemah. Dan dalil atas Allah bersifat Qudrat (berkuasa), yaitu jika keadaan Allah lemah, maka tidak akan dijumpai sesuatu pun dari aneka ragam ciptaan-Nya.
Penjelasan:
Sifat Qudrat termasuk kelompok sifat ma’ani, yaitu kelompok sifat yang ada pada Allah, jika dibukakan tabir hijab (penghalang) maka akan kelihatan sifat qudratnya Allah itu. Sifat qudrat ini menetap dalam dzat yang maha qodim, maka keadaan sifat qudrat tentu ikut qodim juga. Tidak didahului oleh lemah, tidak pernah diselingi oleh lemah, dan tidak akan diakhiri dengan lemah. Sifat qudrat ini termasuk sifat iftiqor yaitu adanya setiap makhluk pasti membutuhkan Allah.
Dalam perwujudan kehendak dan kemaha-kekuasaannya Allah, mencakup 4 (empat) sasaran perkara, yaitu:
Pertama, Wajib wujud muthlaq, yaitu wajib adanya sesuatu secara mutlak harus ada, seperti wajib adanya sifat qudrat, iradat, ilmu.
Kedua, Wajib wujud muqoyyad, yaitu adanya sesuatu karena sudah dijanjikan oleh Allah, baik sesuai dengan firmanNya maupun dalam hadis, seperti adanya surga, neraka, sifat Rasul, kiamat, atau mati.
Ketiga, Mukhal wajib, yaitu kemustahilan yang tidak akan terjadi oleh kehendak Allah, seperti allah menciptakan anakNya, atau IstriNya.
Keempat, Mumkinul Wujud, yaitu sesuatu yang mungkin dapat terwujud atau sesuatu yang tidak terwujud tergantung oleh Allah itu sendiri. Misal orang makan maka bisa dijadikan oleh Allah kenyang ataupun tetap lapar. Orang yang sudah rajin bekerja, tekun, dan ulet, maka bisa dijadikan oleh Allah kaya atau tetap saja miskin. Kalau Allah berkuasa, kenapa masih perlu adanya Malaikat untuk mengantar wahyu, mengatur rizqi, mencabut nyawa? Itu karena Allah adalah RAJA segala RAJA yang sangat BERKUASA. Kinerja Malaikat itulah yang menunjukkan adanya kekuasaan besar Allah.
Tidak mungkin raja di dunia itu mengerjakan urusan potong rumput, masak di dapur, atau ngepel lantai kerajaan. Oleh karena itu Raja memiliki banyak pelayan dan pembantu. Itulah Maha Berkuasanya Allah.
TMR Kalisuren, 15 Juni 2016, Pukul 05:10 - 06:00 WIB
Kitab Tijan Durori, fasal Sifat Qudrat

Tidak ada komentar: